1.TAEKWONDO
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahraga
bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olah raga ini juga
merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak
dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade. Dalam bahasa Korea,
hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki";
Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau
"seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai
"seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki
dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang
dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah
gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan
filsafat.
2.KARATE
Diturunkan dari kata yang berarti “tangan kosong”, Karate
diperkenalkan sebagai beladiri tanpa senjata. Berbagai teknik Karate
diperkirakan berawal dari tahun 1300-an, walaupun penulis “10 Precepts of
Karate”, Anko Itosu, bapak karate modern, menuliskan buku tersebut pada 1908.
“Karate adalah teknik yang mengubah tangan dan kaki menjadi tombak” demikian
tulis Anko. Pada buku tulisan Anko, karate dapat dipakai sebagai,”… cara
mengindari perkelahian jika dihadang penjahat.”
Diturunkan dari kata yang berarti “tangan kosong”, Karate
diperkenalkan sebagai beladiri tanpa senjata. Berbagai teknik Karate
diperkirakan berawal dari tahun 1300-an, walaupun penulis “10 Precepts of
Karate”, Anko Itosu, bapak karate modern, menuliskan buku tersebut pada 1908.
“Karate adalah teknik yang mengubah tangan dan kaki menjadi tombak” demikian
tulis Anko. Pada buku tulisan Anko, karate dapat dipakai sebagai,”… cara
mengindari perkelahian jika dihadang penjahat.”
3.PENCAK SILAT
Pencak silat atau silat
(berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia
yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam
berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu,
seperti di Filipina Selatan dan Thailand Selatan
Tradisi silat
diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru
ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit
ditemukan. Di Minangkabau, silat atau silek diciptakan oleh Datuk Suri Diraja
dari Pariangan, Tanah Datar, di kaki Gunung Marapi pada abad XI.[1] Kemudian
silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia
Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar